Sebuah Pembicaraan di KUA

Ini adalah sebuah pembicaraan di KUA antara Calon Mempelai Wanita dan Petugas KUA

CPW : Permisi pak, saya sudah janjian ketemu ma Mr. X

Mr. Y : oiya, ni bapaknya lagi di sebelah saya

Mr. X : ini mbak I yah? kemaren papanya udah ngumpulin berkas2 nya, sekarang tinggal mbak n calon suami nya aja yg tanda tangan. Loh Calon suaminya mana?

CPW : Calon suami saya ga bisa hadir pak, dia masih belum dapat ijin…

Mr.X : ouw ga bisa, harus hadir

CPW : Gimana kalau saya kirim aja pak..nanti biaya kirim saya tanggung

Mr. X : Ga bisa

CPW : Kalau sabtu gimana pak..tolong pak..soalnya lagi di luar kota, ntar malah ga dapat ijin pas hari H nya

Mr. X : Ga bisa, saya libur

CPW : Kalau saya ke rumah bapak gimana ?

Mr. X : Ga bisa, dokumennya di kantor, Oiya biayanya Rp. 375.000,-

CPW : (Sambil ngeluarin duit 400 ribu) ini pak..kembali 25 ribu

Mr. X : Ga usah yah…genapin aja lah, tandatangannya gampang ntar

CPW : ya sudah lah pak, berarti calon suami saya ga usah kesini?

Mr. X : Ga Usah, gampang itu

CPW : (kok jadi gampang gitu ya urusannya) garuk2 kepala

Mr Y : Wah dua2 nya BUMN yah? kawinnya di hotel lg..

Mr. X : Sakjane (sebenernya) pak Z (Calon Penghulu) kudu minta HP iki

Mr Y : Iyo rek..rugi lek ga ngono..(iya donk, rugi klo ga gitu), Oiya mbak mbak…ntar lagi biasanya ada bakso lewat…ditraktir donk kita se kantor..mosok mau nikah ga ada makan2 nya (padahal CPW baru kenal)

CPW : Ya udah pak saya pamit dulu..keburu hujan (smbl buru2 kabur)

daaaaaannn CPW malang itu adalah akyuuuuu…*(#&(*&()%&)@%*

Keseeellll….tolong yah..q kesana tuh mau melegalkan perkawinan….melapor pada negara gitu, tercatat resmi…lah kok malah mau dipalakin..biar dua2 nya BUMN, tp uangnya da abis buat modal nikah….bapak2 itu yah….klo liat calon pengantin matanya udah ijo..kayak liat gudang uang..capek dey 😦

nb : disamping itu, kami masih bersyukur…kami masih diberi sedikit kemampuan untuk membayar uang admin KUA..tp disisi lain q juga prihatin ma teman2 yang ga seberuntung kami..gimana yah mereka? kawin sirih mgkn memang alternatif satu2 nya, daripada kumpul kebo ga jelas…hihihihihih

Persyaratan Administrasi Pernikahan di KUA

Q bis baca salah satu artikel di web ini, direktori pernikahan khusus Semarang dan Jawa Tengah…

Persyaratan Nikah Dengan Sesama WNI

Jikalau Anda hendak melangsungkan pernikahan dengan sesama warga negara Indonesia, maka ada beberapa persyaratan administrasi yang harus dipenuhi dan diserahkan pada saat pendaftaran pernikahan, yaitu:

1. Bagi calon pengantin (catin) laki-laki:

> Surat Keterangan Nikah (N1, N2, N4) dari Kelurahan/Desa.

> Persetujuan kedua calon pegantin (N3).

> Surat Rekomendasi/Pindah Nikah dari KUA Kecamatan (sesuai KTP) bagi yang bukan penduduk asli daerah tersebut.

> Fotokopi KTP, KK/Keterangan Domisili, Akta Kelahiran dan Ijazah @ 2 lembar.

> Akta Cerai Asli bagi yang telah berstatus duda cerai.

> Surat Keterangan/Akta Kematian istri dan kutipan akta nikah terdahulu bagi duda karena meninggal dunia.

> Pasfoto terpisah 2 x 3 dan 3 x 4 background biru @ 4 lembar.

> Ijin dari kesatuan bagi anggota TNI dan POLRI.

> Ijin dari Pengadilan Agama bagi yang hendak berpoligami.

> Dispensasi nikah dari Pengadilan Agama bagi catin laki-laki yang belum berusia 19.

> Ijin dari orangtua (N5) bagi catin yang belum berusia 21 tahun.

> Surat keterangan memeluk islam/sijil muslim bagi muallaf.

2. Bagi calon pengantin perempuan:

> Surat Keterangan Nikah (N1, N2, N4) dari Kelurahan/Desa.

> Persetujuan kedua calon pegantin (N3).

> Surat Rekomendasi/Pindah Nikah dari KUA Kecamatan (sesuai KTP) bagi yang bukan penduduk Kuta.

> Fotokopi KTP, KK/Keterangan Domisili, Akta Kelahiran dan Ijazah @ 2 lembar.

> Fotokopi keterangan vaksin/imunisasi TT (Tetanus Toxoid) bagi catin wanita dari rumah sakit/bidan/dokter praktik/puskesmas.

> Akta Cerai Asli bagi yang telah berstatus janda cerai.

> Surat Keterangan/Akta Kematian suami dan kutipan akta nikah terdahulu bagi janda karena meninggal dunia.

> Pasfoto terpisah 2 x 3 dan 3 x 4 background biru @ 4 lembar.

> Ijin dari kesatuan bagi anggota TNI dan POLRI.

> Dispensasi nikah dari Pengadilan Agama bagi catin perempuan yang belum 16 tahun.

> Ijin dari orangtua (N5) bagi catin yang belum berusia 21 tahun.

> Taukil wali secara tertulis dari KUA Kecamatan setempat bagi wali nikah (dari pihak perempuan) yang tidak dapat menghadiri akad nikah.

> Surat keterangan memeluk islam/sijil muslim bagi muallaf.

Siip…saatnya ngumpulin berkas2…semangattt